Kamis, 19 Mei 2011

tentangmu


Aku menulis apa yang aku dengar, aku menulis apa yang aku lihat, aku menulis apa yang aku baca, aku menulis apa yang aku pikirkan, aku menulis apa yang ada di benakku, aku menulis apa yang aku ucap dan orang lain ucapkan, aku menulis apa yang menjadi dasar hidupku, aku menulis apa yang menjadi inspirasi ku, aku menulis apapun yang menjadi imajinasiku..
Dan apa kamu tau apa yang membuatku selalu ingin menulis? Apa yang menjadi imajinasiku dalam menulis? Yang selalu aku lihat, aku degar, aku baca, aku rasakan dalam hatiku, dalam benaku, dan dalam pikirku? Yang selalu aku ucap dan orang lain ucapkan, menjadi dasar hidup dan inspirasiku?
Tidakkah kamu benar-benar ingin tahu tentang semua itu? Aku sudah menyimpan sejuta jawaban untuk semua pertanyaan mu, ayolah aku mohon..
Ku ingin kamu bertanya, siapa yang menjadikanmu seperti itu? Lalu dengan lembut aku menjawab, kamu kamu sayang, kamu yang menjadikanku seperti itu.. lalu kamu pun bertanya kembali, apa kah aku selalu membuatmu terinspirasi untuk menulis? Aku pun menjawab kembali, iya sayang kamu selalu punya banyak hal menarik yang membuatku terinspirasi untuk menulis. kamu tersenyum, begitu menarik. Lalu dengan lembut aku kembali berkata, sayang tidakkah kamu tahu bahwa salah satu hal yang menarik darimu adalah senyumu yang sangat menawan? Dengan merdu kamu menjawab, aku tahu sayang, dan tidakah kamu tahu bahwa yang selalu membuatku senyum sepanjang waktu adalah dirimu sayang. Karena dirimu takan pernah bisa akan terganti oleh siapapun walaupun itu malaikat sekalipun.
Aku tertawa, terimakasih, aku senang semua jawabanmu membuatku puas, dan yakinlah aku akan mencintaimu selamanya, aku janji itu.

mencoba mengerti


Aku terdiam ketika semua tertawa
Aku terjatuh ketika semua berlari
Dan
Aku terpatung ketika semua menari

Semua terdiam ketika aku tertawa
Semua terjatuh ketika aku berlari
Dan
Semua terpatung ketika aku menari

Dan
Sunggu sinkronnya hidup
Tragis
Tak ada yang saling mendampingi
Tak ada yang saling melengkapi
Tak ada yang saling berbagi

Begitulah hidup ...


memilih cinta


Cinta memang selalu menarik untuk dibicarakan. Seolah tak lekang oleh pergantian zaman, cinta senantiasa menjadi lakon utama setiap generasi. Kita sudah tak asing lagi dengan kisah romantisnya Romeo – Juliet, Sam Pek – Eng Tai, Laila – Majnun, Mimi lan Mintuno, dan juga Syeih Jehan dengan Mum Taj Mahal yang monumen ‘cintanya’ masih ada sampai sekarang. Begitulah, karena cinta merupakan sebuah anugrah yang sangat agung dari Allah SWT. Maka kita harus mengelola cinta itu sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.
Masa remaja adalah masa yang palin indah, itu kata orang. Masa seseorang mencari jati dirinya dan masa mulai tumbuhnya tunas-tunas cinta. Oleh karena itu usia remaja adalah usia paling rentan dan labil. Rentan terhadap kenakalan remaja, pergaulan bebas, pornografi, pelecehan seksual dan sebagainya. Dekati, jangan dipelototi, rangkul, jangan dipukul, awasi, dan jangan dihakimki. Begitu penulis memberikan saran.
Remaja dan cinta, seakan sudah menjadi ikon yang tak terpisahkan. Istilah yang populer kita dengar adalah cinta monyet. Cinta sesama monyet? Tentu saja bukan. Dan sebagaimana yang disebutkan, remaja mengenal cinta itu biasa. Yang aneh alias tidak biasa adalah kalau remaja pintar mengelola cinta. Mereka mengira cinta kepada lawan jenis itu adalah cinta sejati. Hingga tak jarang ada yang rela melakukan apapun demi si dia. Termasuk menyerahkan mahkota paling berharga miliknya.
Penulis, yang sudah memplokamirkan diri sebagai penulis khas remaja, terlihat piawai dalam memberikan ulasan dan nasihat di dalam bukunya. Tak terlihat menggurui, malah terkesan merangkul dan memaklumi permasalahan yang biasa dihadapi remaja. Kekhasan lainnya juga tampak pada permainan ilustrasi yang agak gaul, alias ‘remaja banget’. Dan seperti buku-buku penulis sebelumnya, kisah-kisah nukilan dari internet juga masih menghiasi dibukunya kali ini.
Karena cinta memang harus memilih bukan?

aku dan naluriku

Naluriku selalu berkata ‘turuti hati kecilmu, leila’ ketika aku sedang merasa bimbang dalam hal apapun. Naluriku selalu berkata ‘kau tau yang terbaik untukmu, leila’ ketika aku sedang merasa tertekan dalam situasi apapun. Nalurikupun selalu berkata ‘semangatlah untuk hidupmu, leila. Karna kamu akan menemukan sesuatu yang baru saat kau menuruti hata kecilmu dan kau tahu mana yang terbaik untukmu, kau tahu bahwa semua hal baru itu akan datang ketika kau benar-benar percaya kalau kau bisa dan mampu’ .Itu selalu membuatku merasa semangat menjalani hari-hariku, itu selalu  membuatku merasa aku harus menjadi orang yang berguna, orang yang dapat berguna untuk orang-orang yang menyayangiku, orang yang selalu ada untuk mendukungku, dibelakangku....

Aku percaya, bahwa naluriku memang selalu benar. Naluriku selalu mempunyai arti lebih dalam hidupku. Aku pun percaya bahwa naluriku pun tidak pernah salah, aku yakin itu, sangat yakin. Naluriku selalu menunutunku kearah tujuanku yang lebih baik. Dalam menentukan semua tujuanku, arahku, dan semua kebaikan untuk dirku sendiri.

Aku wanita, naluriku tidak pernah salah. Bahkan lebih kuat dari apa yang kurasakan. Labih kuat dari apa yang terjadi padaku. Aku selalu mencoba menjauhh dari skandal, skandal apaun yang datang untukku.
Aku benci skandal kalo aku boleh jujur. Aku sangat senang dengan susana sepi dan sunyi yang menenangkan. Aku suka menikmatinya, melihat betapa indahnya kuasa Tuhan dengan ciptaan-Nya, very amazing...
Skandal selalu membuatku jatuh dan terpuruk, membuatku benci akan keadaan dan ingin pergi dari kehidupanku. Tapi naluriku selalu berkata ‘jangan leila, tidak leila, sabar leila’ itu. Aku bersyukur karna aku selalu percaya pada naluriku..

Sabtu, 07 Mei 2011

my planing

Planing for my future

LOVE ,just while my planing for my happines life..
MONEY ,just my planing for do all the best in my life..
PARENTS ,people is always support my planing and always accompany me whenever time..
HARVARD ,that is my big dreams,and my plans for it very big..
GOD ,the my forever plans..
PARADISE ,my last plans :)

semoga aku masih dijalanMu Tuhan


Tuhan, aku ingin tahu kenapa engkau menciptakan manusia dengan berbeda derajat nya didunia ini? Walaupun aku tahu semua manusia derajatnya sama dihadapanmu Tuhan...

Tuhan, aku pun ingin tahu kenapa tidak semua orang punya keberuntungan yang lebih? Apa yang membuat mereka beda Tuhan? Walaupun aku tahu semua manusia tak ada yang berbeda dihadapanmu Tuhan...

Aku tahu, mungkin aku tidak pantas menanyakan ini padamu Tuhan, betapa lancangnya aku bertanya padaMu seperti ini.. aku hanya ingin tahu kenapa sekarang ini engkau memberikan semua kenikmatan untuk orang yang selalu melupakanMu Tuhan??
Menurutku......

Apa engkau ingin memanjakan mereka terlebih dahulu sebelum engkau menurunkan derajat mereka dihadapanMu Tuhan?
Apa engkau ingin mereka bersenang-senang terlebih dahulu sebelum mereka tahu sakitnya orang yang melupakanMu sebentar saja Tuhan?
Apa engkau juga ingin tahu betapa besar rasa syukur mereka setelah apa yang engkau erikan kepada mereka, sebuah kenikmatan dunia?

Aku pun tak tahu....
Aku mengira betapa banyak orang yang jauh lebih tidak beruntung didunia ini, tapi mengapa yang hanya mau saling tolong menolong itu hanya yang jauh lebih tidak beruntung? Dimana mereka saat yang KECIL meminta pertolongan? Dimana mereka saat yang KECIL butuh bantuan? Apa ada sedikit rasa kasihan dibenak mereka? Justru yang lebih mempunyai hati justru orang yang tak berada, yang lebih sedikit diberi kenikmatan dunia oleh Tuhan. Tapi aku tahu mengapa...

Itu karena orang yang tak berada jauh lebih mengenal apa arti dunia sesungguhnya, tau apa yang ada didalamnya.

Oke, mengulas sedikit yang ada di televisiku...

Sekarang banyak sinetron dan film-film yang menayangkan betapa orang yang berkuasa selalu menindas orang yang lemah. Mereka seakan buta bahwa apa yang mereka punya hanya sementara dan gak akan abadi..
(walaupun gak semua orang berkuasa seperti itu)
Dalam acara MINTA TOLONG pun yang selalu memberi dan menolong pun orang yang , yah kalau dilihat secara materi mereka juga membutuhkannya, tapi mereka rela erbagi demi saudaranya yang lebih membutuhkan.
Sekarang aku bertanya, dimana orang berjas, orang berdasi, orang bermobil itu? Mereka sama sekali tak perdulu dengan saudara-saudara kita, sungguh tragis!

Tuhan, semoga engkau memilihku sebagai orang lemah yang selalu berada disimu Tuhan, amin