Daun itu terdapat sekitar 10.000 lembar di pohon Ozon, bagi masyakarat di “Negeri 8 Peri”, yaitu sebuah pemukiman peri yang lumayan padat penduduk, tetapi tempatnya sangat luas dan melebihi luas di lokasi kolam renang, Mall, dan lapangan golf di setiap wilayah di Indonesia.
Sejak dulu, penduduknya hidup dengan keadaan aman, rukun, damai, dan nyaman. Mereka juga mempunyai sebuah lembah sungai yang indah dengan nama “Lembah Air Terjun Hijau Daun”.
Tempatnya berada di negara Indonesia, bagian paling Utara dari jarak matahari yang tengah bersinar terik di siang hari, dan berdekatan dengan lintasan arah pelangi yang cantik ke tanah bumi, dan berdampingan dengan sebuah pemukiman peri dari ranah keluarga karib mereka, yakni Peri Pelangi. Baik Peri Anggur dan Peri Pelangi, adalah saudara satu susuan
.
peri pelangi |
peri apel merah |
peri crystal |
peri anggur |
Sementara Peri Apel Merah adalah peri yang cukup senior, yang bisa disebut sebagai anak dari Peri Crystal.
Peri Crystal adalah peri tertua, atau disebut dengan peri ibu, dan adalah nenek moyang mereka yang sampai detik ini mereka masih hidup, dalam keadaan segar bugar.
Peri Crystal itu berwajah cantik, manis dan imut, berotak cerdas, dan berperingai halus, sebaik malaikat. Peri Crystal, ialah juga bangsawan peri yang paling disegani bagi para kelompok dari "Peri Trans Ozon".
Dan pohon tadi bernama “Blue Ozon”.
Blue Ozon juga berfungsi sebagai daya tarik yang terbesar bagi mereka, untuk menarik para kelompok dari jenis peri lain di “Greenland Queick” untuk berwisata kuliner dan travelling ke negeri mereka, yakni sepanjang liburan sekolah, bagi para peri, pada saat mereka melakukan liburan musim panas selama 2 minggu.
Peri lain tetangga meraka adalah Peri Vanilla yang berada di “Greenland Queick”, ialah peri dari jenis es krim vanilla yang tubuhnya lebih tinggi sekitar 5 cm dari tinggi mereka, karena tubuh mereka rata-rata hanya 10-13 cm.
Peri tersebut bernama Peri Cold Vanilla yang tubuhnya seharum vanilla dan mereka sangat menggemari segala sesuatu yang berhubungan dengan es krim, maupun vanilla. Dan kios es krim vanilla late, adalah salah satu kios es krim terbesar bagi mereka. Es krim itu bisa dijadikan sebagai “sasaran empuk” untuk memancing minat bagi jenis para peri lain, untuk berkunjung ke negeri mereka yang permai itu, dan oleh Tuhan mereka senantiasa diberikan kesehatan secara fisik, batin, maupun jiwa.
Kalau Peri Cold Vanilla juga, adalah kelompok peri dari kelas bangsawan, yang mempunyai 3 generasi, yaitu Peri Choco Vanilla, Peri Butter Vanilla, dan Peri Vanilla Late. Peri dari jenis ini, ketiganya mempunyai sebuah kekuatan ilmu sihir yang lagi-lagi bisa mengalahkan para peri di “Negeri 8 Peri”.
Dan big family dari Peri Cold Vanilla itu tinggal di Indonesia, tapi di wilayah Selatan dari Denpasar, Bali. Dan sangat dekat dengan awan putih paling atas, yang berada di nomor urutan ke 3. Maka tidak heran, bila peri tersebut mempunyai 5 buah pantai yang tercantik daripada pantai yang ada di “Negeri 8 Peri”.
Hemm… kedua peri dari dua jenis yang berbeda itu, semuanya tinggal di langit yang ke 5. Sementara, di langit yang ke 7, hanya khusus untuk di tempati oleh para malaikat yang pembawa cinta, kebahagiaan dan rezeki, dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Ada pula peri cantik dan lincah dari “Negeri 8 Peri”, yakni Peri Permen Karet, Peri Mutiara Bening, Peri Ulat Sutera, dan Peri Dawai Biola. Ke semua peri-peri itu juga tinggal di Indonesia, dengan beberapa jarak dari lokasi tempat tinggal mereka, yang sebanyak 25-250 vianshia, yakni istilah unik untuk jarak wilayah bagi para peri.
Setiap 1 vianshia sekitar 10 vianshia, atau kalau kita sebagai manusia biasa, sering menyebutnya 1 meter. Tapi sudah barang tentu, kalau mereka menilai 1 vianshia itu terasa amat jauh, ibarat kumpulan eskimo yang datang jauh-jauh pertama kalinya dari kutub utara ke Afrika Selatan dengan cara berjalan kaki, tanpa membawa perbekalan makanan maupun minuman. Ihihi! Jauh amat, ya?! Capek deh!
Layaknya pesawat terbang, bila kekuatan “sayap tempur para peri” dan fisik mereka sedang prima, maka mereka bisa sampai di suatu negeri tetangga selama 3 jam. Paling lama mereka bisa memakan waktu sekitar 5-8 jam. Huah, lama banget tuh! Tak heran, kalau para peri agak malas dan enggan untuk mengunjungi teman karibnya di negeri peri yang lain, meski mereka dalam hati sangat ingin mengunjunginya.
Oh ya, setiap tahun di “Negeri 8 Peri”, ada “Sayembara sayap bagi peri yang memiliki sayap tercantik”, “Sayembara bernyanyi tuk peri yang memiliki suara emas”, “Sayembara bagi peri koki cilik”, “Sayembara para peri penulis”, dan ada pula “Sayembara bermain segala macam instrument musik bagi para peri”.
Hadiah untuk para pemenang, biasanya adalah menginap di “Taman Surga Advina”, yaitu suatu puri terindah dan termahal yang berada di “Negeri 8 peri”, yang pelayanannya seperti di hotel bintang 5, dan serasa sedang tinggal di istana kerajaan. Karena apa-apa yang ada di sana semuanya mewah-mewah. Dan “Taman Surga Advina” berjarak sekitar 250 vianshia.
Tapi untuk para pemenang, mereka tak perlu repot-repot untuk terbang ke kota tersebut, karena bawahan dari pihak “Kupu-kupu Crystal Meranti ” akan mendatangi para pemenang di daerahnya masing-masing.
Bahkan dengan memakai “sayap tempur baja”, maka para ajudan tersebut bisa mengantar para pemenang ke kerajaan “Butterfly cookies ” hanya dengan waktu 15 menit. Wow, kilat banget sampainya! Keren!!! Humm… jadi kayak titipan kilat saja ya, karena sampainya bisa beuuh… cepat Amir Khan! Ehehe!
Dan, ke 8 “Peri Trans Ozon” yang ada di “Negeri 8 Peri” tersebut, bernaung di satu wilayah yang sama di Indonesia, namun berbeda dari segi tempat tinggal. Karena bila “Peri Anggur” tinggal di “Blue Virginia”, sedangkan “Peri Pelangi” tinggal di “Marslliem Flour”.
Lalu “Peri Apel Merah” tinggal di kawasan “Snow Apel”, dan “Peri Crystal” tinggal di “White Crystal Saga”.
Kemudian, Peri Permen Karet tinggal di “Permen Karet Lovha”, selanjutnya Peri Mutiara Bening di “White Lies”, lalu “Peri Ulat Sutera” di “Kepompong Cantik”, dan terakhir “Peri Dawai Biola” tinggal di “Violin Braw”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar